rodaduakita.xyz– Bermula dari memiliki seonggok mesin 2 tak Yamaha lawas RX 100 lansiran 1990, akhirnya menjelma menjadi motor digunakan untuk menaklukan handicap ekstrem. Motor begitu punya bobot ringan, dan sudut rake komstir nyaris rapat. Tapak bannya lentur banget macam karet stip penghapus. Satu lagi, torsi mesinnya besar. Maklum buat nanjak bahkan loncat di handicap ekstrem.
Dipilih replika Montesa Cota 247, karena setahu saya motor itu buatan Honda tapi edar di negara Spanyol. Cukup langka, buatan alm. bengkel las Lek No di pasar Jongke Solo. Ini disebut Yamontesa Ownernya Yosef Wahyu Caroko owner rosok, sekarang enggak tahu motor ini kemana. Tapi modifnya aja yang oke…
Itong, begitu sapaan Yosef Wahyu Caroko bilang, nama Yamontesa semata-mata karena ada campur tangan mesin Yamaha RX100 yang disusupkan pada rangka sasis motornya.
Olahan rangka sasis, lalu tangki yang meyatu panel bawah jok itu, adalah buah tangan dingin alm Lex Now Modified (LNM).
Ssst, maksudnya kreasi LNM memang ciamik dan menyeluruh. Dia biasa bikin rangka custom buat trail. Bahan rangka menggunakan pipa besi biasa. Diameter 19mm tebalnya 2.5mm. Yang membedakan dengan rangka motor trail biasa, adalah sudut komstirnya. Dirancang mirip Montesa, sekitar 74 derajat. Handlingnya biar enak..
Bahannya plat 1 mm, proses pengelasan asitelin. Pun rancangan knalpotnya. Intinya, prosesnya manual. Setingan kaki-kaki menggunakan copotan motor trail. Yang depan pakai Suzuki TS125, yang belakang ditopang 2 sokbreker Ride It 34. Swing arm belakang menggunakan Suzuki GT yang dicustom. Lalu tromol roda ditopang copotan Suzuki TS untuk depan dan Yamaha DT untuk belakang. Semua itu katanya diperoleh dari berburu rosok.
Namanya juga replika, hanya menyasar ke tampilannya, bukan performa ala Montesa, walaupun pakai ban trial beneran. Ini diakui Itong yang mengaku kerja sebagai tukang ledeng di PDAM Solo.