rodaduakita.xyz – Enea Bastianini berhasil mencetak kemenangan ke-100 Ducati dalam sejarah MotoGP dengan aksi berani yang menuai kontroversi di Grand Prix Emilia Romagna 2024. Pada lap terakhir, Bastianini berhasil menyalip Jorge Martin di tikungan 14, sebuah manuver yang memaksa kedua pembalap keluar dari lintasan. Meskipun begitu, mereka berdua tetap mampu mengendalikan motor dan menyelesaikan balapan hingga garis finish, dengan Bastianini merebut posisi terdepan.
Kontroversi pun mencuat dalam kemenangan ke-100 Ducati ini, karena aksi Bastianini dinilai sangat agresif. Namun, Stewards FIM memutuskan untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut terhadap manuver tersebut, memungkinkan Bastianini untuk tetap berdiri di podium tertinggi. Sementara itu, meski terlihat kecewa, Jorge Martin kini memimpin klasemen sementara MotoGP dengan keunggulan 24 poin dari Francesco Bagnaia.
Bagnaia sendiri mengalami nasib sial setelah terjatuh dengan dramatis saat berusaha mengejar Martin dan Bastianini. Insiden ini terjadi ketika balapan menyisakan tujuh lap lagi, membuat Bagnaia gagal finis untuk ketujuh kalinya musim ini. Posisi Bagnaia di klasemen pun semakin terancam, mengingat kecelakaan ini semakin memperlebar jarak poinnya dari Martin dalam perebutan gelar juara dunia.
Pada balapan kali ini, Bagnaia yang memulai balapan dengan baik, kehilangan kecepatannya setelah beberapa lap. Martin dan Bastianini memanfaatkan momen tersebut untuk melewatinya. Sejak itu, Bastianini terus menempel ketat di belakang Martin hingga akhirnya berhasil melakukan manuver penentu di tikungan terakhir.
Di balik drama ini, Ducati merayakan kesuksesan lainnya dengan memastikan gelar juara konstruktor 2024. Keberhasilan ini menambah kegembiraan di kubu Ducati, terutama dengan Bastianini yang meraih kemenangan di kandang sendiri. Marc Marquez, pemenang Grand Prix San Marino, juga diuntungkan dari insiden Bagnaia dan naik ke posisi ketiga setelah memperkirakan dirinya akan finis di posisi keempat.
Selain itu, Bastianini juga diuntungkan dari kecelakaan yang dialami Brad Binder dan Pedro Acosta, yang sebelumnya berada di depannya. Hal ini memungkinkan Bastianini memperbaiki posisinya di pertengahan balapan.
Seperti yang telah diperkirakan, sebagian besar pembalap memilih mengganti ban belakang dari tipe soft yang digunakan pada Sprint menjadi medium untuk balapan utama yang berlangsung selama 27 lap. Namun, Marco Bezzecchi mengambil keputusan berani dengan tetap menggunakan ban belakang soft, meskipun akhirnya finis di posisi kedelapan.
Grand Prix Emilia Romagna kali ini merupakan seri kedua yang digelar di Sirkuit Misano secara berturut-turut, setelah masuk kalender menggantikan balapan di India dan Kazakhstan yang dibatalkan. Di sisi lain, Joan Mir dari tim Repsol Honda harus absen di GP San Marino sebelumnya akibat mengalami gastroenteritis akut, sementara rekan setimnya, Alex Rins dari Monster Yamaha, terpaksa mundur dari balapan di hari Minggu karena sakit.
Perubahan aturan tekanan ban untuk musim 2024 juga menjadi sorotan, di mana pembalap diwajibkan menjaga tekanan ban depan di atas 1,8 bar selama 60% dari total jarak Grand Prix, atau 30% untuk balapan Sprint. Bagi yang melanggar, penalti waktu 16 detik akan dikenakan di Grand Prix, sedangkan di Sprint, penalti akan dipotong 8 detik.
Setelah drama di Emilia Romagna, para pembalap MotoGP akan langsung menuju Sirkuit Mandalika untuk Grand Prix Indonesia akhir pekan depan, di mana persaingan perebutan gelar juara semakin memanas.