rodaduakita.xyz-Hem ono-ono wae ki….Walau sudah berlalu, cerita pengalaman dari Haryo Eska Mangestu, seorang biker dari Solo Street Cub Community (SSCC), masih patut di apresiasi bro. Apalagi ternyata, Haryo sapaannya menyimpan erat ceritanya, dia mengisahkannya.
Yaitu tentang bagaimana rasanya riding jauh sendirian membelah jalanan Sumatera menggunakan motor custom berbasis Honda Supercub 1982, dengan dapur pacu orisinal 86 cc, yakni gas dari Solo menuju Titik Nol km Indonesia, Sabang, Aceh.
“Kepuasannya tak ternilai, dengan mesin orisinal masih 3 speed saya bisa menjejakkan kaki di Nol Kilometer Indonesia,” bangga Haryo saat itunnya.
Ceritanya, ini perjalanan pertama kali yang dilakukan dengan rute tempuh gila-gilaan. Cowok berambut panjang dan hobby masak ini, hampir menghabiskan waktu 2 bulan untuk mencapai tujuannya. dia mengeluarkan biaya bahan bakar total Rp 1.123 ribu. Atau bila dihitung jumlah liternya total 160 liter. jarak tempuh sekitar 8000 km. Jumlah tersebut sudah plus main atau dolan kemana-mana. Soal kecepatan motor bebeknya itu paling banter hanya bisa digeber 70km/jam. Maklum mesin kecil. ..
Dalam perjalanan panjangnya, Haryo mempunyai misi. Diantaranya, memang ingin menginjakan kaki ke nol km. Mengenal komunitas street cub di lokasi yang dilalui. “Memotivasi teman-teman-teman di komunitas street cub untuk touring uji kemampuan motor walau nyiprat depan belakang akibat tanpa spatbor. Satu lagi ngebuktiin mesin 3 speed bisa sampai sana,” paparnya bangga.
Perilaku ridingnya santai tidak target untuk cepat sampai. Malah dia menyempatkan berkunjung ke komunitas-komunitas di beberapa kota yang dilalui. Hal inilah yang membuat waktu tempuh hampir mencapai 2 bulan.
Satu lagi yang sip, dia riding tanpa sponsor bro. ketika disinggung dari mana dana perjalanan jauhnya itu. Usut punya usut, Haryo rela menjual salah satu koleksi motornya demi menambah bekal untuk ke nol kilometer.
Coba tanyai soal pengalamannya ketika riding jauh itu. Wah banyak bro. Namanya juga touring dengan motor tua, pasti enggak selalu lancar. Troublepun dialami Haryo. mMulai dari oli rembes, pengapian hilang sampai mesin ngebul. Tapi semua bisa diatasi karena dalam setiap touringnya Haryo selalu membawa toolkit yang lengkap dan mendapat support dari komunitas biker yang ditemuinya.
“Makanya saya membawa kunci-kunci dan sparepart yang rawan bermasalah. Walaupun kamu enggak bisa benerin sendiri, setidaknya akan mempermudah orang yang akan menolongmu,” begitu tips yang diutarakan Haryo .
Terkait suksesnya pernah menginjakan kaki bumi Sumatera yang pernah dilakukannya itu, membuat Haryo ketagihan untuk memulai lagi perjalanan jauh. “Kalau ada kesempatan saya enggak perlu berpikir dua kali untuk gas ke pulau Sumatera,” lanjutnya.
Oh gitu….