rodaduakita.xyz-Buat yang ingin modikasi Suzuki TS mungkin bisa melihat ini. Suzuki TS yang dimodifikasi simpel, dan siap digunakan menaklukan tanjakan. Itu memang konon yang diinginkan oleh Adimasyudha, owner Suzuki TS 125 lansiran 1995.
“Sesuai hobi saya ikut adventure offroad dan suka melahap tanjakan,” bangganya maka TS ini dinamakan Trial Police 125.
modifikasinya mengarah ke motor trial. Itu juga bukan semata-mata mau gaya doank. Namun ada alasannya bro. “Buat saya adventure offroad dan melibas tanjakan lebih mantap. Karena banyak mengaplikasi skill berikut teknik untuk melaluinya. Bukan speed. Ini yang saya suka,” lanjut nyai.
Karena mengacu ke tunggangan trial, modifikasi rangka diperlukan tujuannya mengurangi bobot motor. Proses ini konon ditangani oleh bengkel rangka LSM di daerah Mojosongo Solo. LSM itu bukan lembaga swadaya masyarakat bro, tapi singkatan dari Lasimin. Dia memang builder yang biasa jadi rujukan penyuka trail yang membutuhkan rangka custom ala trial. “Rangka yang dimodifikasi itu mulai subframe dari tengah ke belakang. Dibuat lebih pendek dari bawaan aslinya,” bilang Yudha, sapaannya.
Selain rangka, panel bodi bawah jok dan tangki juga dibuat oleh LSM. Bentuknya simpel seperti yang sampeyan lihat. Ini juga termasuk cara kurangi bobot. Sehingga TS tersebut akan lebih enak dipakai bermanufer di trek ekstrem. Oya tangkinya dicat hitam dengan striping merah. Sedangkan rangkanya dicat merah, biar kombinasinya keren. Kan Trial Police.
Kaki-kaki tampak masih bawaan TS. Mulai sokbreker depan, dan monosok belakang. Yang mantap adalah pilihan bannya bro. Yudha memilih ban khusus motor trial. Kembangan bannya rapat dan lentur kaya setip karet penghapus. Sehingga motor selalu mendapat traksi. Ban yang dipakai beda merk antara depan dan belakang. Yang depan Dunlop 2.75-21. Sedangkan yang belakang Michellin 4.00-18. Entah apa alasannya beda begitu. “Girnya pakai 13-55, sudah cukup buat menaklukan tanjakan,” tutup Yudha.
Komponen spatbor yang memayungi ban depan dan belakang juga unik nih. Pasalnya beda label antara depan dan belakang. Yang depan itu replika, Kata Yudha itu ciri khas motor trial. “Spatbor depan itu replika. Kalau belakang impor nitip temen merknya Gonelli,” yakin Yudha.
Komponen peredam laju tampak sangat mumpuni. Tampak dikawal cakram semua, baik depan maupun belakang. Yang depan pakai copotan Satria FU, master remnya KLX. Buritan dikawal copotan kawasaki Ninja R150.