rodaduakita.xyz – Marco Melandri, peraih 22 kemenangan balapan WorldSBK, hadir sebagai pelatih untuk Axel Bassani di tes pramusim Catalunya. Namun, belum ada konfirmasi apakah ini akan menjadi kerjasama permanen.
Melandri, yang dikenal sebagai salah satu pembalap WorldSBK terkuat, terbukti mampu mengalahkan pembalap hebat seperti Tom Sykes, Chaz Davies, dan Jonathan Rea. Di sisi lain, Bassani, yang hijrah dari Ducati menjadi pembalap pabrikan Kawasaki, dikenal sebagai salah satu rider berbakat di WorldSBK saat ini.
Meski berbakat, adaptasi Bassani terhadap motor Kawasaki ZX10-RR terbilang sulit. Namun, Melandri selaku pelatih tak khawatir.
“Kecepatan dan talentanya ada di sana, dia memiliki potensi bagus,” ujar Melandri kepada WorldSBK.com. “Dia lebih cepat saat balapan dibanding tes, tapi menurut saya mereka sudah bekerja dengan baik.”
“Setiap kali dia mencoba sesuatu yang baru, dia bisa mengerti apa yang bekerja dan yang tidak, jadi ini sangat penting untuk improvement harian. Dia bisa meraih hasil yang bagus.”
“Semua motor pada dasarnya bekerja dengan cara yang sama. Ketika Anda melakukan modifikasi, karakteristik mereka juga kurang lebih sama. Itulah mengapa saya pikir saya memiliki banyak pengalaman yang bisa saya transfer untuk membantunya. Dia seperti spons; setiap kali saya melihat sesuatu di lintasan, dia langsung menyerapnya untuk sesi berikutnya.”
“Dia terlihat pandai menerima informasi. Motivasinya sangat tinggi dan ini poin yang bagus. Menjaga motivasi di level tinggi tidak selalu mudah. Gaya balapnya juga bagus. Dia hanya butuh waktu untuk beradaptasi karena motor Ducati yang pernah ditungganginya berbeda dengan Kawasaki. Dia sedang bekerja dengan cara yang baik.”
Dari segi catatan waktu tes Catalunya, Bassani hanya menempati posisi ke-15, tertinggal 1.3 detik dari torehan waktu tercepat milik Nicolo Bulega.
“Sepanjang hari ini sama seperti hari pertama kemarin. Kami menemukan sesuatu di tiga lap terakhir, ini bagus karena akhirnya kami bisa menggunakan ban balap untuk mencetak catatan waktu yang bagus, lebih baik daripada dengan ban SCQ,” kata Bassani.
“Kami harus memulai dari sini untuk memahami motor ini menghadapi balapan akhir pekan nanti. Memang tidak mudah, tapi ini bagian dari pekerjaan. Kami ada di sini untuk tes dan kami sedang melakukannya.”
“Kami menemukan sedikit kepercayaan diri dengan bagian depan motor, tapi kami harus banyak bekerja pada bagian belakang untuk improve turning motor ini. Kami kehilangan banyak waktu di tikungan panjang.”
“Saya ingin tampil bagus di sesi Superpole karena jika memulai balapan dari posisi 15 atau 16, mustahil untuk bisa bertarung dengan pembalap terdepan. Jika bisa start dari baris kedua atau ketiga, kami bisa berjuang untuk posisi yang bagus.”