rodaduakita.xyz – Pembalap muda Marco Bezzecchi menatap seri kedua MotoGP di Portimao, Portugal, akhir pekan ini dengan motivasi untuk memperbaiki performa usai tampil kurang meyakinkan pada seri pembuka di Qatar. Bezzecchi mengalami kesulitan dalam memasuki tikungan, faktor yang cukup krusial dalam MotoGP.
raihan podium pada musim lalu itu merosot ke papan bawah klasemen rider Ducati usai hanya mengumpulkan dua poin dari dua race di Qatar. Ia finis ke-11 dan ke-14 masing-masing di Sprint Race dan Grand Prix. Perolehan tersebut hanya lebih baik dari Franco Morbidelli (Pramac) yang absen seluruh sesi tes pramusim.
“Itu adalah akhir pekan yang sangat sulit bagi saya,” ujar Bezzecchi tentang balapan di Qatar. “Mudah-mudahan di Portimao kami dapat menemukan landasan yang lebih baik sejak sesi latihan bebas hari Jumat.”
Bezzecchi dan timnya tengah menganalisis data untuk memahami penyebab kurangnya kecepatan tersebut. “Masalah utama yang saya hadapi saat ini adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan momentum seperti yang dilakukan para pembalap GP23 lainnya,” jelas Bezzecchi.
Lebih lanjut, Bezzecchi mengungkapkan, “Saya belum memiliki kepercayaan diri untuk melepas rem depan lebih awal. Motor tidak berbelok dengan baik sehingga membuat saya kehilangan kecepatan saat menikung. Akibatnya, saya harus membuka gas terlambat atau memasuki tikungan terlalu lambat. Jika tidak, motor tidak bisa berbelok dengan sempurna.”
rekan setim Bezzecchi, Fabio Di Giannantonio, yang menggunakan motor dengan spesifikasi sama (GP23) tidak mengalami kendala serupa. “Kami terkadang berdiskusi saat makan siang bersama dan dia menjelaskan permasalahannya,” ungkap Diggia. “Anehnya, saya tidak pernah mengalami masalah seperti itu. Jadi, cukup sulit bagi saya untuk mengerti apa yang dia rasakan.”
“Saya turut prihatin dengan masalah yang dihadapi Bezzecchi dan saya juga tidak bisa memberikan bantuan berarti saat ini. Namun, saya yakin dengan kemampuan tim yang kuat ini, mereka dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.”
Portimao sendiri menjadi sirkuit dengan kenangan manis bagi Bezzecchi. Tahun lalu, ia berhasil meraih podium ketiga di sana.
“Portimao adalah salah satu sirkuit terindah di kalender MotoGP,” ujar Bezzecchi. “Lintasan ini sulit, menuntut fisik pembalap, namun di saat bersamaan menyenangkan. Target saya adalah bisa lebih dekat dengan grup terdepan dan menikmati balapan di trek yang unik ini.”
Sementara itu, Di Giannantonio yang sempat terjatuh keras di Sprint Race Qatar dan mengalami cedera kaki serta kerusakan motor, berhasil bangkit dengan finis ketujuh pada debutnya bersama tim VR46 di Grand Prix.
“Secara keseluruhan akhir pekan di Qatar positif,” kata Di Giannantonio. “Memang ada beberapa masalah, tetapi itu tidak menghentikan kami untuk tampil cepat dan kompetitif.”
“Kami akan terus bekerja keras dengan tim di Portimao, sirkuit yang indah dan fantastis. Trek ini seperti roller coaster, sangat menuntut fisik. Kami tidak perlu terburu-buru, kami berada di jalur yang tepat, kami harus terus berkembang, finis lima besar bisa menjadi target.”